Theory of everything
Filosof receh menerima sebuah misi dari sistem. Misi untuk mencari jawaban atas keberadaan materi gelap dan semua fenomena yang tidak bisa dipecahkan oleh ilmuwan jenius. Ayo mari kita ikuti petualangan filosof receh seperti apa?.
Teori segalanya
Seabad lamanya, fisika berdiri di atas dua pilar: relativitas umum dan mekanika kuantum. Dua mercusuar yang begitu terang, hingga cahaya mereka justru membutakan kemungkinan horizon baru. Kita membangun model standar partikel, kosmologi inflasi, teori string, bahkan gravitasi kuantum. Namun, adakah satupun yang sungguh mengguncang dasar realitas seperti saat Einstein membengkokkan ruang atau Heisenberg memecahkan kepastian?
Kita semakin canggih dalam alat: teleskop menembus kabut awal semesta, akselerator memecah inti materi, komputer kuantum menjanjikan kecepatan yang belum terbayangkan. Tapi apakah kemajuan instrumen sama dengan kemajuan pemahaman? Ataukah kita hanya menumpuk data di gudang yang kian sesak, sementara pintu kebenaran tetap terkunci?
Mengapa seabad ini lebih banyak sulaman ketimbang revolusi? Apakah fisika telah menjadi birokrasi kosmik—rapi, sistematis, tapi kehilangan nyali untuk merobek dinding? Apakah kita terlalu terpikat pada simetri dan matematika indah, hingga lupa bahwa realitas mungkin jauh lebih liar dan tidak patuh?
Pertanyaannya kini menancap di kita:
Apakah sains masih berani bermimpi, atau ia telah puas menjadi pengurus warisan lama?
Teori of everything "ultimate hom yin yang"
Menawarkan pemahaman kosmologi baru, yang lebih mendasarkan pada hakikat makna. Yang sering diabaikan dalam pemahaman fisika umum.
Fisika umum terlalu banyak menciptakan konstanta yang ambigu dan malah mengaburkan hakikat dari makna pemahaman hukum fisika yang bekerja.
Hukum Gravitasi yang sejak tahun 1687 belum memberikan bukti yang valid kenapa hukum itu bekerja. Oleh Einstein malah gravitasi di anggap sebagai sebuah manifestasi akibat dari pelengkungan ruang waktu!
Pernyataan Einstein ini adalah yang paling ambigu! Dan mendistorsi pemahaman fisika kearah fiksi. Dalam hal ini sudah jelas bahwa Einstein tidak memahami hakikat ruang dan waktu.
Pada hakikatnya waktu hanyalah sebuah kata yang mendefinisikan suatu bentuk perubahan. Tanpa ada suatu apapun yang berubah, maka waktu tidak pernah ada. Waktu hanyalah bagaimana persepsi kita mendefinisikan perubahan. Tapi lebih dari seabad Einstein telah, mendistorsi pemahaman ini.
Oleh karena itu teori ini hadir dengan judul yang angkuh dan sombong. Sengaja untuk menantang paradigma pemahaman fisika umum. Teori menantang pemahaman nalar akademisi untuk mengujinya. Menolak untuk di abaikan. Uji dan tantang lah...
Theory of everything
"ultimate Hom' yin yang.
Bab 1. Terbentuknya alam semesta awal.
Bayangkan jika janin alam semesta awal berupa suatu materi energi primitif, yang di dalamnya terdapat resonansi getaran penciptaan yang bersifat kekal. Akibat dari resonansi getaran gelombang ini, secara berkala, timbullah suatu reaksi elektromagnetik. Dan reaksi elektro magnetik tersebut memicu sebuah pemisahan dualisme sifat material energi primitif. Materi energi pertama yang terpisah bersifat panas ekstrim dan materi energi kedua bersifat dingin ekstrim.
Pada masa peristiwa ini kondisi alam semesta tidak lagi berbentuk 1 kesatuan tunggal seperti pada masa awal penciptaan, melainkan di padati oleh materi energi panas dan materi energi dingin yang bertekanan tinggi dalam banyak jumlah.
Dalam ilustrasi gambaran peristiwa alam semesta awal ini perlu di pahami bahwa
Bentuk dari materi energi panas, berbentuk seperti inti padat dari matahari. Dan bentuk dari materi energi dingin seperti inti padat Lubang hitam. Lalu kenapa saya harus menggambarkan kondisi alam semesta awal seperti ini . Tentu saja yang pertama berdasarkan pengamatan dualisme sifat yang ada di alam semesta. Panas dan dingin, terang dan gelap dan lain-lain. Sedangkan penggambaran resonansi gelombang hom. Didasari oleh kepercayaan Nusantara kuno bahwa hom adalah resonansi getaran gelombang keihlahian, yang terbentuk sebelum alam semesta diciptakan. Logikanya hom seperti perintah suara Tuhan, kalau berdasarkan tafsir Nusantara seperti " terwujudlah , atau jadilah atau mungkin berubahlah . Selain itu secara ilmiah memang haruslah ada, suatu resonansi gelombang elektromagnetik yang memicu suatu ketidak seimbangan janin alam semesta awal,
Bab 2. Kekacauan ekspansi Terbentuknya benda benda langit.
Alam semesta yang tidak lagi terikat menjadi satu kesatuan melainkan terdiri dari dua sifat materi energi yang berbeda, menimbulkan adanya suatu reaksi pergolakan. Pergolakan alam semesta ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan intensitas tekanan pada masing-masing materi energi panas dan materi energi dingin.
Mengapa kedua materi bergolak?
Karena pada dasarnya mereka berasal dari kesatuan tunggal, oleh karena itu pergolakan mereka mengarah pada proses reaksi penyatuan kembali materi energi itu untuk kembali pada bentuk awal. Akan tetapi dengan adanya Hom' sebagai resonansi yang memiliki sifat memicu dualisme sifat energi, maka upaya penyatuan dua energi itu selalu terganggu.
Dan dari sinilah asal pemahaman dinamika evolusi semesta bekerja.
Selain itu dalam proses reaksi penyatuan kembali tersebut. perbedaan intensitas tekanan materi energi panas dan dingin itu menimbulkan suatu pola proses reaksi baru.
yang mana jika materi energi dingin yang memiliki intensitas tekanan ukuran lebih kecil bereaksi dengan bahan energi panas yang memiliki intensitas tekanan lebih besar maka materi energi dingin itu akan mengalami proses reaksi peluruhan.
Proses peluruhan materi energi dingin inilah yang menyebabkan timbulnya celah ruang. Dan seiring banyaknya materi energi dingin yang mengalami peluruhan menyebabkan ekspansi ruang.
Begitu pula sebaliknya jika material energi panas yang memiliki intensitas tekanan lebih kecil bereaksi dengan material energi dingin yang memiliki intensitas tekanan lebih besar maka akan mengalami proses pembekuan.
Pola reaksi kedua sifat material energi yang dipengaruhi oleh besar kecilnya intensitas tekanan inilah , yang mempengaruhi proses terciptanya benda langit yang beraneka ragam.
Dan terbentuknya planet tercipta oleh adanya sebuah reaksi, materi energi panas yang mengalami proses pembekuan. Akan tetapi, dalam konteks terbentuknya planet planet. Intensitas tekanan energi dingin yang ada, tidak mampu membekukan sepenuhnya seluruh materi energi panas planet tersebut. Sehingga, hanya permukaan dari materi energi panas planet itu saja yang terbekukan, sedangkan intinya masih berupa materi energi panas.
Dengan demikian, intensitas pola tekanan materi energi panas dan materi energi dingin juga menentukan perbedaan bentuk setiap permukaan planet yang ada.
Salah satu contohnya seperti planet bumi. Bumi merupakan planet yang terbentuk dari materi energi panas yang terbekukan, akan tetapi intensitas tekanan materi energi dingin yang ada tidak mampu membekukan materi energi panas bumi seluruhnya, kecuali hanya permukaannya saja.
Sedangkan untuk proses terbentuknya planet Jupiter dapat kita simpulkan bahwa intensitas tekanan bahan energi dingin yang ada tidak mampu membekukan bahkan permukaannya sekalipun, akan tetapi pengaruh reaksi pergesekan dari intensitas tekanan bahan energi dingin ini , telah mengubah permukaan Jupiter menjadi gas.
Sedangkan untuk matahari sendiri adalah dimulainya reaksi kumpulan bahan energi panas yang tidak terbekukan karena intensitas tekanan bahan energi dingin yang lebih kecil dari pada intensitas tekanan bahan energi panas yang dimiliki matahari.
Sedangkan untuk Asteroid adalah percikan material energi panas yang terbekukan sepenuhnya karena intensitas tekanan material energi dingin lebih besar daripada percikan material energi panas yang ada.
Begitu pula dengan keberadaan lubang hitam. Lubang hitam merupakan kumpulan material energi dingin yang tidak terluruhkan karena intensitas tekanan material energi panas yang ada lebih kecil daripada intensitas tekanan material energi dingin yang dimiliki lubang hitam.
Jadi pada intinya proses yang mempengaruhi terbentuknya ruang hampa benda benda langit di pengaruhi oleh besar kecilnya intensitas tekanan bahan energi panas dan intensitas tekanan bahan energi dingin yang bereaksi.
Perbedaan permukaan benda langit juga dipengaruhi oleh perbedaan intensitas tekanan material energi panas dan material energi dingin yang bereaksi.
Komentar
Posting Komentar