Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Justifikasi Riset ultimate Hom' Yin' yang

  Justifikasi Riset Teori Ultimate Hom’ Yin Yang: Evolusi Energi, Materi, dan Kesadaran Kosmologi modern masih menyisakan banyak teka-teki. Model ΛCDM yang menjadi standar hanya menjelaskan sekitar lima persen dari isi semesta, sisanya diisi oleh “materi gelap” dan “energi gelap” yang hingga kini tak terjamah oleh eksperimen. Relativitas umum memetakan ruang-waktu dengan presisi, sementara mekanika kuantum merinci dunia partikel dengan keindahan matematis, tetapi keduanya belum bersatu. Awal mula semesta masih dipandang sebagai singularitas matematis—sebuah titik tanpa dimensi, tanpa mekanisme yang memadai. Di tengah kebuntuan ini, Teori Ultimate Hom’ Yin Yang hadir menawarkan sudut pandang baru. Ia melihat semesta bukan sekadar kumpulan massa dan radiasi, melainkan sebuah arena dinamis di mana energi panas (Yang) dan energi dingin (Yin) saling berputar dalam tarian abadi. Hom’ adalah pemicu—bukan hanya percikan awal, tetapi denyut berulang yang memelihara ketidakstabilan kos...

Dinamika evolusi alam semesta kearifan lokal

Gambar
 Zenodo (2025) — [DOI: 10.5281/zenodo.16784217](https://doi.org/10.5281/zenodo.16784217) Dinamika evolusi alam semesta kearifan lokal.  Seabad lamanya, fisika berdiri di atas dua pilar: relativitas umum dan mekanika kuantum. Dua mercusuar yang begitu terang, hingga cahaya mereka justru membutakan kemungkinan horizon baru. Kita membangun model standar partikel, kosmologi inflasi, teori string, bahkan gravitasi kuantum. Namun, adakah satupun yang sungguh mengguncang dasar realitas seperti saat Einstein membengkokkan ruang atau Heisenberg memecahkan kepastian? Kita semakin canggih dalam alat: teleskop menembus kabut awal semesta, akselerator memecah inti materi, komputer kuantum menjanjikan kecepatan yang belum terbayangkan. Tapi apakah kemajuan instrumen sama dengan kemajuan pemahaman? Ataukah kita hanya menumpuk data di gudang yang kian sesak, sementara pintu kebenaran tetap terkunci? Mengapa seabad ini lebih banyak sulaman ketimbang revolusi? Apakah fisika telah menjadi birokr...